Arsip sejarah kompetisi sepak bola Indonesia sejak Stedenwedstrijden hingga Liga 1 modern. Lengkap dengan format, hasil laga, top skor, skuad juara, dan catatan faktual historis.

Indonesia Super League 2011/2012

Kompetisi tertinggi sepak bola Indonesia kembali bergulir melalui Indonesia Super League 2011/2012. Dikelola oleh PT. Liga Indonesia, musim ini diikuti oleh 18 tim yang bersaing dalam format kompetisi penuh. Seluruh pertandingan disiarkan langsung oleh ANTV dan TV One, menjangkau jutaan pemirsa di seluruh penjuru nusantara. Berbeda dengan musim-musim sebelumnya, liga ini tidak lagi disponsori oleh perusahaan rokok Djarum, menyusul meningkatnya tekanan publik dan kampanye anti-tembakau yang semakin menguat. Meskipun larangan sponsor rokok secara hukum baru diberlakukan melalui PP No. 109 Tahun 2012, Djarum telah menarik diri sebagai sponsor utama sejak awal musim 2011/2012, sehingga tidak tercantum dalam branding resmi liga.

Musim ini juga menjadi puncak dari konflik dualisme kompetisi nasional, di mana PSSI versi Djohar Arifin meluncurkan Indonesian Premier League sebagai liga resmi di bawah federasi. Sementara itu, Indonesia Super League tetap digelar secara independen oleh mayoritas klub-klub lama dan mendapat dukungan luas dari komunitas sepak bola nasional, meskipun dianggap tidak sah secara administratif oleh federasi saat itu.

Ketegangan ini mulai mencair setelah tercapainya Nota Kesepahaman (MoU) pada 7 Juni 2012 antara PSSI dan Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI), yang menyepakati langkah rekonsiliasi dan penataan ulang tata kelola kompetisi nasional. Melalui kesepakatan tersebut, ISL kembali diakui secara resmi berada di bawah struktur PSSI. Sebagai hasil dari kesepakatan itu, baik juara Indonesia Super League maupun Inonesian Premier League musim 2011/2012 diakui sebagai juara nasional, sebagai bagian dari solusi kompromi menuju sistem liga tunggal. Proses reunifikasi itu berlanjut dalam Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI pada 17 Maret 2013 di Jakarta, yang mempertegas komitmen bersama untuk mengakhiri dualisme dan menyatukan kembali struktur kompetisi, keanggotaan klub, serta manajemen liga di bawah satu federasi yang sah. KLB ini menjadi tonggak penting dalam menormalisasi sepak bola nasional dan membuka jalan menuju penyelenggaraan liga profesional yang tunggal dan terstruktur mulai musim 2014.

Peserta:[1]

Arema[2]

Deltras Sidoarjo

Gresik United

Mitra Kukar

Pelita Jaya

Persela Lamongan

Persib Bandung

Persiba Balikpapan

Persidafon Dafonsoro

Persija Jakarta[3]

Persiram Raja Ampat

Persipura Jayapura

Persisam Putra Samarinda

Persiwa Wamena

PSAP Sigli

PSMS Medan[4]

PSPS Pekanbaru

Sriwijaya FC

Format Kompetisi:

Turnamen ini menggunakan sistem double round-robin, di mana setiap klub peserta saling berhadapan dua kali, masing-masing satu kali sebagai tuan rumah dan satu kali sebagai tim tamu. Seluruh hasil pertandingan dikumulasi dalam satu klasemen umum. Tim yang berhasil mengumpulkan poin terbanyak di akhir musim dinyatakan sebagai juara nasional. Sementara itu, tiga tim terbawah terdegradasi ke Divisi Utama, sedangkan tim peringkat ke-15 harus menjalani play-off promosi-degradasi melawan peringkat keempat Divisi Utama musim ini.

Jadwal Kompetisi:

1 Desember 2011-11 Juli 2012.

Klasemen Akhir:

Pos

Tim

M

M

S

K

SG

P

1

Sriwijaya FC

34

25

4

5

71-31

79

2

Persipura Jayapura

34

20

8

6

65-35

68

3

Persiwa Wamena

34

19

4

11

59-41

61

4

Persela Lamongan

34

15

11

8

58-42

56

5

Persija Jakarta

34

14

10

10

53-36

52

6

Pelita Jaya

34

15

6

13

68-51

51

7

Persiba Balikpapan

34

14

9

11

60-55

51

8

Persib Bandung

34

14

7

13

49-49

49

9

Mitra Kukar

34

14

5

15

57-56

47

10

Persidafon Dafonsoro

34

13

7

14

57-65

46

11

Persisam Putra Samarinda

34

12

7

15

44-42

43

12

Arema

34

10

8

16

45-51

38

13

PSPS Pekanbaru

34

11

5

18

40-54

38

14

Persiram Raja Ampat

34

10

8

16

45-63

38

15

Gresik United

34

11

5

18

35-69

38

16

PSMS Medan

34

9

9

16

43-62

36

17

Deltras Sidoarjo

34

9

8

17

34-48

35

18

PSAP Sigli

34

6

9

19

32-65

27

PSMS Medan, Deltras Sidoarjo dan PSAP Sigli degradasi ke Divisi Utama. Sedangkan Gresik United masuk ke Play-off Promosi-Degradasi.

Babak Play-Off Promosi-Degradasi:

Hasil Pertandingan

17 Juli 2012 - Stadion Gelora Sriwijaya, Palembang

Gresik United 3-1 PSIM Yogyakarta

Pencetak gol: Gaston Castano 26', Gustavo Chena 55', 74' - Lukman Salam 82'

Gresik United bertahan di Indonesia Super League.

Juara:

🏆 Sriwijaya FC

Pemain Terbaik:

🇰🇳 Keith Kayamba Gumbs (Sriwijaya FC)

Top Skor:

🇧🇷 Alberto Goncalves (Persipura Jayapura) - 25 gol

Skuad Juara Sriwijaya FC 2011/2012

Pelatih: 🇮🇩 Kas Hartadi

Kapten: 🇮🇩 Ponaryo Astaman

Posisi

Nama Pemain

GK

🇮🇩 Ferry Rotinsulu

GK

🇮🇩 Andi Irawan

GK

🇮🇩 Rifky Mokodompit

GK

🇮🇩 Tri Hamdani Goentara

DF

🇮🇩 Muhammad Sobran

DF

🇨🇲 Thierry Gathuessi

DF

🇮🇩 Achmad Jufriyanto

DF

🇮🇩 Jeki Arisandi

DF

🇮🇩 Supardi Nasir

DF

🇮🇩 Mahyadi Panggabean

DF

🇮🇩 Septiahadi

DF

🇮🇩 Rendy Siregar

DF

🇮🇩 Nova Arianto

DF

🇮🇩 Ahmad Markus Bahtiar

MF

🇰🇷 Lim Joon Sik

MF

🇮🇩 Siswanto

MF

🇮🇩 Syamsul Chaeruddin

MF

🇮🇩 Ponaryo Astaman

MF

🇮🇩 Firman Utina

MF

🇮🇩 Muhammad Ridwan

FW

🇮🇩 Rahmat Rivai

FW

🇧🇷 Hilton Moreira

FW

🇮🇩 Rizky Novriansyah

FW

🇰🇳 Keith Kayamba Gumbs

 



[1] Mitra Kukar, Persidafon Dafonsoro, Persiram Raja Ampat dan PSAP Sigli dipromosikan langsung dari Divisi Utama untuk mengisi slot kosong akibat pindahnya beberapa tim ke kompetisi Indonesian Premier League.

[2] Arema yang tampil di Indonesia Super League 2011/2012 merupakan klub yang bermarkas di Stadion Kanjuruhan, Malang dan dikelola oleh PT. Arema Indonesia versi lama (di kemudian hari berganti menjadi PT. Arema Cronus Indonesia). Meskipun tidak diakui oleh PSSI pusat saat itu karena dualisme dengan Arema versi Indonesian Premier League, tim ini justru mendapat dukungan mayoritas Aremania, media nasional dan pengelola Indonesia Super League (PT. Liga Indonesia). Dalam proses rekonsiliasi PSSI pasca-MoU 2012 dan Kongres Luar Biasa 2013, Arema versi Indonesia Super League inilah yang akhirnya tetap bertahan dan diakui secara de facto sebagai kelanjutan utama klub Arema.

[3] Persija Jakarta yang tampil di Indonesia Super League 2011/2012 dikelola oleh PT. Persija Jaya Jakarta dan bermarkas di Jakarta. Meski tidak diakui oleh PSSI pusat saat itu karena keberadaan Persija Jakarta versi Indonesian Premier League yang diklaim lebih sah secara administratif, tim ini memiliki legitimasi kuat secara historis dan didukung oleh mayoritas Jakmania, media nasional dan operator Indonesia Super League (PT. Liga Indonesia). Dalam proses rekonsiliasi PSSI pasca-MoU 2012 dan Kongres Luar Biasa 2013, Persija Jakarta versi Indonesia Super League ini yang akhirnya diakui sebagai Persija Jakarta yang sah dan terus eksis hingga kini.

[4] PSMS Medan yang berlaga di Indonesia Super League 2011/2012 berbasis di Medan dan didukung oleh kelompok pengurus lama. Klub ini mengalami dualisme dengan PSMS Medan versi Indonesian Premier League, yang juga mengklaim keabsahan melalui dukungan PSSI pusat. Kedua kubu memakai nama dan logo yang sama, memicu kebingungan publik. Dalam proses reunifikasi pasca-2012, upaya konsolidasi dilakukan agar hanya satu PSMS Medan yang diakui, meski konflik internal sempat berlangsung beberapa tahun kemudian.

Back To Top