Indonesia Super League 2015
Kompetisi tertinggi sepak bola Indonesia seharusnya kembali bergulir melalui Indonesia Super League 2015, yang secara komersial menggunakan nama QNB League setelah menjalin kerja sama sponsorship dengan Qatar National Bank Group. Dukungan sponsor internasional ini sempat menjadi harapan baru bagi profesionalisme liga. Kompetisi ini dikelola oleh PT. Liga Indonesia sebagai operator resmi yang sudah berpengalaman sejak era Indonesia Super League dimulai pada 2008. Dalam hal penyiaran, hak siar QNB League 2015 dipegang oleh grup MNC Media, dengan pertandingan ditayangkan melalui stasiun televisi nasional seperti RCTI, Global TV, dan iNews TV. Namun, kompetisi hanya sempat berjalan beberapa pekan sebelum dihentikan sepenuhnya akibat konflik antara PSSI dan pemerintah.
Peserta:[1]
Arema Cronus Indonesia
Bali United Pusam[2]
Gresik United
Pelita Bandung Raya
Persebaya Surabaya[3]
Persela Lamongan
Perseru Serui
Persiba Balikpapan
Persib Bandung
Persija Jakarta
Persipura Jayapura
Persiram Raja Ampat
PS Barito Putera
PS Mitra Kukar
PSM Makassar
Pusamania Borneo FC[4]
Semen Padang FC
Sriwijaya FC
Format Kompetisi:
Turnamen ini menggunakan sistem double round-robin, di mana setiap klub peserta saling berhadapan dua kali, masing-masing satu kali sebagai tuan rumah dan satu kali sebagai tim tamu. Seluruh hasil pertandingan dikumulasi dalam satu klasemen umum. Tim yang berhasil mengumpulkan poin terbanyak di akhir musim dinyatakan sebagai juara nasional.
Jadwal Kompetisi:
4 April 2015-(dibatalkan).
Klasemen Sementara:
Pos |
Tim |
M |
M |
S |
K |
SG |
P |
1 |
Gresik United |
3 |
3 |
0 |
0 |
6-3 |
9 |
2 |
Persipura Jayapura |
2 |
2 |
0 |
0 |
7-2 |
6 |
3 |
Persib Bandung |
2 |
2 |
0 |
0 |
4-0 |
6 |
4 |
PSM Makassar |
2 |
1 |
1 |
0 |
7-3 |
4 |
5 |
Arema Cronus Indonesia |
2 |
1 |
1 |
0 |
5-4 |
4 |
6 |
Perseru Serui |
2 |
1 |
1 |
0 |
3-2 |
4 |
7 |
Persebaya Surabaya |
2 |
1 |
1 |
0 |
2-1 |
4 |
8 |
Sriwijaya FC |
3 |
0 |
3 |
0 |
6-6 |
3 |
9 |
PS Barito Putera |
3 |
1 |
0 |
2 |
2-2 |
3 |
10 |
Persela Lamongan |
2 |
1 |
0 |
1 |
1-2 |
3 |
11 |
Persija Jakarta |
2 |
0 |
1 |
1 |
4-5 |
1 |
12 |
Pusamania Borneo FC |
2 |
0 |
1 |
1 |
2-3 |
1 |
13 |
Semen Padang FC |
2 |
0 |
1 |
1 |
2-3 |
1 |
14 |
Persiram Raja Ampat |
2 |
0 |
1 |
1 |
1-3 |
1 |
15 |
Pelita Bandung Raya |
2 |
0 |
1 |
1 |
1-4 |
1 |
16 |
PS Mitra Kukar |
2 |
0 |
0 |
2 |
2-4 |
0 |
17 |
Bali United Pusam |
2 |
0 |
0 |
2 |
3-7 |
0 |
18 |
Persiba Balikpapan |
1 |
0 |
0 |
1 |
0-4 |
0 |
Hasil Pertandingan:
Pekan ke-1
4 April 2015 - Stadion Mandala, Jayapura
Persipura Jayapura 2-0 Persiram Raja Ampat
Pencetak gol: Ferinando Pahabol 33', 48'
4 April 2015 - Stadion Marora, Kepulauan Yapen
Perseru Serui 2-1 Bali United Pusam
Pencetak gol: Osas Saha 14', 84' - Lerby Eliandry 62'
4 April 2015 - Stadion Surajaya, Lamongan
Persela Lamongan 2-0 PS Barito Putera
Pencetak gol: Agi Pratama 87', T.A. Musafri 89'
4 April 2015 - Stadion Si Jalak Harupat, Bandung
Persib Bandung 1-0 Semen Padang FC
Pencetak gol: Muhammad Ridwan 18'
4 April 2015 - Stadion Kanjuruhan, Malang
Arema Cronus Indonesia 4-4 Persija Jakarta
Pencetak gol: Cristian Gonzalez 10', Samsul Arif 30', Fabiano Beltrame 37', 90+4' (pen.) - Bambang Pamungkas 18' (pen.), 29', 75', Greg Nwokolo 82'
4 April 2015 - Stadion Gelora Sriwijaya, Palembang
Sriwijaya FC 2-0 Pelita Bandung Raya
Pencetak gol: Goran Ljubojevic 45', David Laly 77'
5 April 2015 - Stadion Tri Dharma, Gresik
Gresik United 3-0 Pusamania Borneo FC
Pencetak gol: Yusuf Effendi 35', Rico Simanjuntak 45', Erick Weeks Lewis 85'
5 April 2015 - Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya
Persebaya Surabaya 1-0 PS Mitra Kukar
Pencetak gol: Slamet Nur Cahyo 16'
6 April 2015 - Stadion Andi Mattalatta, Makassar
PSM Makassar 4-0 Persiba Balikpapan
Pencetak gol: Punaryo Astaman 6' , Syamsul Bachri 46', Johan Yoga Utama 61', Muchlis Hadi 75'
Pekan ke-2
07 April 2015 - Stadion Si Jalak Harupat, Bandung
Persib Bandung 3-0 Pelita Bandung Raya
Pencetak gol: Atep 47', Makan Konate 71', Muhammad Taufiq 84'
07 April 2015 - Stadion Gelora Sriwijaya, Palembang
Sriwijaya FC 2-2 Semen Padang FC
Pencetak gol: Raphael Maitimo 35', Ferdinand Sinaga 76' - Nur Iskandar 19', Hendra Adi Bayauw 43'
07 April 2015 - Stadion Surajaya, Lamongan
Persela Lamongan 1-0 Persija Jakarta
Pencetak gol: David Pagbe 90+2'
07 April 2015 - Stadion Kanjuruhan, Malang
Arema Cronus Indonesia 1-0 PS Barito Putera
Pencetak gol: Fabiano Beltrame 68' (pen.)
08 April 2015 - Stadion Mandala, Jayapura
Persipura Jayapura 5-2 Bali United Pusam
Pencetak gol: Yustinus Pae 45', Zulham Zamrun 67' (pen.), 90', Boaz Solossa 81', Robertino Pugliara 85' - Lerby Eliandry 3', 29'
08 April 2015 - Stadion Marora, Kepulauan Yapen
Perseru Serui 1-1 Persiram Raja Ampat
Pencetak gol: Ali Kaddafi 11' - Mbida Messi 48'
08 April 2015 - Stadion Tri Dharma, Gresik
Gresik United 3-2 PS Mitra Kukar
Pencetak gol: Yusuf Effendi 38', Muhammad Kamri 59', Supriyono Salimin 64' - Septian David Maulana 35', Diego Michiels 45'
08 April 2015 - Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya
Persebaya Surabaya 1-1 Pusamania Borneo FC
Pencetak gol: Emile Mbamba 90+3' - Srdjan Lopicic 68'
Pekan ke-3
11 April 2015 - Stadion Andi Mattalatta, Makassar
PSM Makassar 3-3 Sriwijaya FC
Pencetak gol: Syamsul Bachri 28', Nemanja Vucicevic 54' (pen.), Aditya Putra Dewa 77' - Goran Ljubojevic 44', 85', Morimakan Koita 70'
11 April 2015 - Stadion 17 Mei, Banjarmasin
PS Barito Putera 1-0 Gresik United
Pencetak gol: Herman Dzumafo 14'
Kompetisi Dibatalkan:
Kompetisi Indonesia Super League 2015 dibatalkan secara prematur akibat intervensi pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Pada 17 April 2015, Kemenpora menerbitkan SK Menpora Nomor 01307 Tahun 2015 yang berisi pembekuan terhadap kepengurusan PSSI. Alasan utama pembekuan ini adalah karena PSSI dianggap tidak menjalankan prinsip tata kelola sepak bola yang baik. PSSI dinilai telah mengabaikan rekomendasi Tim 9 yang dibentuk pemerintah, tetap menyelenggarakan kongres tanpa persetujuan, serta tidak transparan dalam proses verifikasi klub, termasuk tetap mengizinkan klub yang tidak lolos verifikasi BOPI untuk berlaga di liga, yang dinilai bertentangan dengan prinsip profesionalisme olahraga. Akibat dari pembekuan ini, FIFA menjatuhkan sanksi pada 30 Mei 2015 berupa pembekuan keanggotaan PSSI dari seluruh aktivitas sepak bola internasional. FIFA menganggap tindakan pemerintah melanggar Statuta FIFA yang mengharamkan intervensi pihak ketiga terhadap federasi anggota. Sanksi FIFA tersebut berujung pada penarikan sponsor, pembatalan kontrak hak siar dan berhentinya seluruh kegiatan liga. Dengan demikian, musim 2015 resmi dihentikan tanpa juara, menjadikan tahun tersebut sebagai salah satu musim paling kelam dalam sejarah sepak bola Indonesia.
[1] Persiwa Wamena dan Persik Kediri sebenarnya tidak terdegradasi pada musim sebelumnya, namun keduanya didiskualifikasi dari Indonesia Super League 2015 pada 12 Januari 2015 setelah gagal memenuhi syarat verifikasi yang dilakukan oleh Badan Olahraga Professional Indonesia (BOPI). Kedua klub mengalami kendala finansial, termasuk tunggakan gaji, serta masalah infrastruktur stadion. Akibatnya, mereka dinyatakan tidak layak mengikuti kompetisi kasta tertinggi dan didegradasikan ke Divisi Utama.
[2] Bali United Pusam merupakan nama baru dari Putra Samarinda yang mulai digunakan sejak awal tahun 2015, setelah klub resmi diakuisisi oleh pengusaha Pieter Tanuri melalui PT. Bali Bintang Sejahtera. Akuisisi ini disertai dengan pemindahan markas dari Samarinda ke Gianyar, Bali pada akhir 2014, menyusul krisis finansial yang berkepanjangan dan menurunnya dukungan publik, terutama akibat konflik internal dengan kelompok suporter Pusamania. Perubahan ini menandai transformasi besar dalam identitas klub, yang kemudian dikenal sebagai Bali United Pusam, sebelum akhirnya menyederhanakan namanya menjadi Bali United FC pada musim berikutnya.
[3] Persebaya Surabaya versi ini adalah klub yang lolos verifikasi PSSI untuk tampil di Indonesia Super League 2014, namun status legalitasnya menuai kontroversi karena menggunakan nama dan logo Persebaya Surabaya yang masih bersengketa di ranah hukum (PTUN dan CAS) dengan Persebaya 1927, klub asli yang sebelumnya bermain di Indonesian Premier League. Versi ini didukung oleh investor baru dan memakai badan hukum berbeda dari klub historis Persebaya Surabaya. Publik dan media saat itu kerap menyebut tim ini sebagai "Persebaya ISL" untuk membedakan dari Persebaya 1927. Namun, Bonek secara tegas menolak mengakui tim ini sebagai PersebayaSurabaya, karena dianggap sebagai bentuk perampasan identitas klub. Pada tahun-tahun berikutnya, klub ini beberapa kali berganti nama, pada tahun 2015 menjadi Bonek FC, namun tetap ditolak oleh basis suporter. Kemudian pada 2016 resmi berganti menjadi Bhayangkara FC setelah diakuisisi oleh institusi Polri.
[4] Pusamania Borneo FC didirikan pada tahun 2014 oleh kelompok suporter Pusamania, sebagai bentuk kekecewaan terhadap manajemen Persisam Putra Samarinda. Klub ini bukan kelanjutan legal dari Persisam, melainkan hasil akuisisi lisensi Perseba Super Bangkalan, klub asal Madura yang kemudian dipindahkan ke Samarinda dan diberi nama Pusamania Borneo FC. Klub ini mulai bermain di Divisi Utama Liga Indonesia 2014 dan langsung promosi ke Indonesia Super League 2015, merebut dukungan mayoritas suporter Samarinda dari klub lama.