Inlandsche Stedenwedstrijden 1923
Pada tahun 1923, masyarakat pribumi di Hindia Belanda (sekarang Indonesia) untuk pertama kalinya tercatat menyelenggarakan kejuaraan sepak bola antarkota yang dikenal dengan nama Inlandsche Stedenwedstrijden (dalam banyak referensi juga disebut Inheemsche Stedenwedstrijden). Turnamen yang berlangsung di Bandoeng ini dianggap sebagai kompetisi berskala nasional pertama yang digelar oleh kalangan pribumi. Tidak diketahui secara pasti apakah ada turnamen serupa yang diadakan sebelum maupun sesudahnya, namun catatan ini menjadi bukti awal bahwa pribumi telah berinisiatif mengorganisir ajang antarkota secara mandiri. Kejuaraan tahun 1923 ini juga dapat dipandang sebagai cikal bakal turnamen antarkota resmi yang kelak digulirkan setelah berdirinya PSSI pada 1930, sehingga menempati posisi penting dalam sejarah perkembangan sepak bola nasional.
Peserta:
Bandoeng (BIVB?)[1]
Batavia
Semarang
Soerabaia
Format Kompetisi:
Menggunakan sistem liga penuh (round-robin), setiap tim bertanding sekali melawan tiga tim lainnya. Seluruh pertandingan diselenggarakan di Lapangan Aloen-aloen, Bandoeng.
Jadwal Kompetisi:
19-21 Mei 1923.
Klasemen Akhir:
Pos |
Tim |
M |
M |
S |
K |
SG |
P |
1 |
Batavia 🏆 |
3 |
3 |
0 |
0 |
7-0 |
6 |
2 |
Bandoeng |
3 |
2 |
0 |
1 |
7-1 |
4 |
3 |
Semarang |
3 |
1 |
0 |
2 |
2-7 |
2 |
4 |
Soerabaia |
3 |
0 |
0 |
3 |
1-9 |
0 |
🏆 : Juara
Hasil Pertandingan:
Hari Pertandingan ke-1
19 Mei 1923 - Aloen-aloen, Bandoeng
Bandoeng 3-0 Semarang
19 Mei 1923 - Aloen-aloen, Bandoeng
Batavia 3-0 Soerabaja
Hari Pertandingan ke-2
20 Mei 1923 - Aloen-aloen, Bandoeng
Batavia 3-0 Semarang
20 Mei 1923 - Aloen-aloen, Bandoeng
Bandoeng 4-0 Soerabaja
Hari Pertandingan ke-3
21 Mei 1923 - Aloen-aloen, Bandoeng
Semarang 2-1 Soerabaja
21 Mei 1923 - Aloen-aloen, Bandoeng
Bandoeng 0-1 Batavia
Juara:
🏆 Batavia
[1] Dalam penelusuran sejarah, terdapat dua versi mengenai berdirinya BIVB (Bandoengsche Inlandsche Voetbalbond): versi pertama menyebutkan bahwa BIVB didirikan pada 19 Mei 1923 dengan Mr. Sjamsoedin sebagai ketua, sementara versi lain menyatakan bahwa BIVB sebenarnya telah lahir lebih awal, yakni pada 5 Januari 1919, hasil kesepakatan dari 13 klub pribumi (BB, BIVC, BVC, KBS, Zwaluw, KVC, VVC, Visser, NVC, Brom dan Pasar Ketjil) yang membentuk bond pribumi bernama BIVB dan kelak dijadikan hari lahir resmi Persib Bandung. Dengan adanya dua catatan ini, kemungkinan besar BIVB memang sudah berdiri sejak 1919, namun kemudian "dihidupkan kembali" atau dibentuk ulang pada 1923, tepat pada saat Kota Bandoeng menjadi tuan rumah Inlandsche Stedenwedstrijden. Fakta bahwa turnamen antarkota pribumi itu digelar di Bandoeng pada tanggal bulan dan tahun yang sama menjadi semacam "petunjuk kunci" bahwa momentum tersebut digunakan untuk meresmikan kembali BIVB agar bisa ikut serta secara resmi dalam kompetisi tersebut.