Turnamen sepak bola antarkota etnis Tionghoa di Hindia Belanda, Chineesche Stedenwedstrijden, kembali digelar oleh HNVB pada tahun 1938 dengan Batavia sebagai tuan rumah utama. Kompetisi ini sekali lagi menegaskan kemandirian dan konsistensi HNVB dalam mengembangkan serta menjaga tradisi sepak bola komunitas Tionghoa di Hindia Belanda.
Pada tahun yang sama, Hindia Belanda mencatat sejarah dengan tampil di Piala Dunia 1938 di Prancis sebagai wakil Asia pertama dalam ajang tersebut. Dalam skuad yang dibawa, terdapat pula beberapa pemain keturunan Tionghoa.[1] Hal ini menegaskan bahwa komunitas Tionghoa tidak hanya aktif dalam kompetisi internal melalui HNVB dan Chineesche Stedenwedstrijden, tetapi juga turut memberikan kontribusi nyata bagi perkembangan sepak bola nasional di panggung dunia.
Satu kejadian unik terjadi pada turnamen edisi kali ini, yaitu pertandingan penentuan juara antara Tiong Hoa Soerabaja dan UMS Batavia yang dijadwalkan pada 17 April 1938 di Batavia harus dihentikan karena situasi memanas dan terjadinya perkelahian di lapangan, sehingga gelar juara 1938 sempat kosong. Pertandingan penentuan juara akhirnya diundur selama satu tahun dan baru dilaksanakan pada 7 Oktober 1939 di Soerabaja, sementara turnamen Chineesche Stedenwedstrijden edisi selanjutnya bahkan telah berakhir. Akibatnya, juara turnamen 1939 sudah ada sebelum juara 1938 ada, menciptakan kronologi yang unik dalam sejarah kompetisi ini.
Peserta:
THH Pekalongan
Tiong Hoa Soerabaja
UMS Batavia
YMC Bandoeng
Format Kompetisi:
Turnamen ini menggunakan sistem liga penuh (round-robin), di mana setiap tim bertemu satu kali melawan tim lainnya. Tim dengan perolehan poin tertinggi pada klasemen akhir dinyatakan sebagai juara turnamen. Seluruh rangkaian pertandingan penentuan juara (kampioenswedstrijden) dipusatkan di Batavia sebagai tuan rumah.
Jadwal Kompetisi:
20 Maret-18 April 1938
7 Oktober 1939 (Pertandingan tunda penentuan juara)
Klasemen Akhir:
Pos |
Tim |
M |
M |
S |
K |
SG |
P |
1 |
Tiong Hoa Soerabaja 🏆 |
3 |
3 |
0 |
0 |
10-2 |
6 |
2 |
UMS Batavia |
3 |
2 |
0 |
1 |
8-7 |
4 |
3 |
THH Pekalongan |
3 |
1 |
0 |
2 |
6-8 |
2 |
4 |
YMC Bandoeng |
3 |
0 |
0 |
3 |
5-12 |
0 |
🏆 : Juara
Hasil Pertandingan:
Voorwedstrijden
20 Maret 1938
UMS Batavia 4-3 YMC Bandoeng
27 Maret 1938 - Tiong Hoa-veld, Soerabaja
Wasit: M.L. Meijer
Tiong Hoa Soerabaja 4-0 THH Pekalongan
Kampioenswedstrijden
15 April 1938 - UMS-veld, Batavia
Wasit: Van der Water
YMC Bandoeng 2-6 THH Pekalongan
16 April 1938 - UMS-veld, Batavia
Wasit: Khoe Kee Han
Tiong Hoa Soerabaja 2-0 YMC Bandoeng
18 April 1938 - UMS-veld, Batavia
Wasit: Mols
UMS Batavia 2-0 THH Pekalongan
7 Oktober 1939 - Tiong Hoa-veld, Soerabaja
Tiong Hoa Soerabaja 4-2 UMS Batavia[2]
Pencetak gol: Jan Bing (1-0), (4-1), San Hay (2-0), (3-1) - Tonny Wen (2-1), Tjlap Hie (4-2)
Juara:
🏆 Tiong Hoa Soerabaja
[1] Dalam skuad Tim Nasional Hindia Belanda untuk Piala Dunia FIFA 1938, terdapat beberapa pemain beretnis Tionghoa, antara lain: Tan Mo Heng (HCTNH Malang), Tan Hong Djien (Tiong Hoa Soerabaja), dan Tan See Han (Gie Hoo Soerabaja).
[2] Pertandingan antara Tiong Hoa Soerabaja dan UMS Batavia awalnya dijadwalkan pada 17 April 1938 di UMS-veld, Batavia. Laga berlangsung sengit, namun harus dihentikan oleh wasit Max Prins saat skor menunjukkan 3-1 untuk keunggulan Tiong Hoa Soerabaja karena keadaan memanas dan terjadi perkelahian di lapangan. Menyusul insiden tersebut, HNVB membatalkan hasil pertandingan dan berencana menjadwalkan ulang.
Namun, jadwal ulang terpaksa tertunda karena pada 27 April 1938 tim nasional Hindia Belanda berangkat ke Prancis untuk mengikuti Piala Dunia FIFA 1938, dan pemain kunci Tiong Hoa Soerabaja, Tan Hong Djien, turut memperkuat skuad timnas.
Setelah Piala Dunia selesai, HNVB masih belum menjadwalkan ulang pertandingan tersebut hingga pergantian tahun dan diselenggarakan turnamen Chineesche Stedenwedstrijden edisi selanjutnya. Karena banyak tuntutan dari klub maupun suporter agar kekosongan juara 1938 segera diisi, HNVB akhirnya menjadwalkan ulang pertandingan penentuan juara 1938 pada 7 Oktober 1939 di Soerabaja. Dengan demikian, secara unik, juara turnamen 1939 ditetapkan lebih dulu sebelum juara 1938.