Turnamen sepak bola antarkota pribumi Inlandsche Stedenwedstrijden kembali diselenggarakan oleh PSSI pada musim 1937-1938 dengan Solo kembali menjadi tuan rumah babak final. Ajang ini menjadi bukti nyata konsistensi PSSI dalam menggelar kompetisi antarkota pribumi secara teratur, sekaligus mencerminkan semangat nasionalisme yang kian menguat di kalangan masyarakat Indonesia melalui sepak bola. Antusiasme penonton tampak meningkat pesat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya; setiap pertandingan disambut dengan dukungan luas dari masyarakat lokal yang memandang kompetisi ini bukan sekadar ajang olahraga, melainkan simbol kebanggaan dan persatuan bangsa. Salah satu bukti berkembangnya pengaruh PSSI pada masa ini adalah jumlah anggota yang terus bertambah dari tahun ke tahun, menunjukkan bahwa sepak bola semakin diterima dan menjadi sarana perjuangan identitas nasional di tengah masa kolonial.
Peserta:[1]
Babak Final
Persibaja Soerabaja (Persatoean Sepak Raga Indonesia Soerabaja)[2]
Persis Solo (Persatoean Sepak Raga Indonesia Soerakarta)
PSIBS Poerwokerto (Persatoean Sepak Raga Indonesia Banjoemas Sedaerah)
VIJ Batavia (Voetbalbond Indonesia Jacatra)
Babak Kualifikasi
K'Satrya Sragen
Persib Bandoeng (Persatoean Sepak Raga Indonesia Bandoeng)
Persibo Buitenzorg (Persatoean Sepak Raga Indonesia Bogor)
Persitas Tasikmalaja (Persatoean Sepak Raga Indonesia Tasikmalaja)
PSBI Blitar (Persatoean Sepak Raga Bangsa Indonesia)
PSISa Salatiga (Persatoean Sepak Raga Indonesia Salatiga)
PSIT Cheribon (Persatoean Sepak Raga Indonesia Tjirebon)
RENS Bodjonegoro
Format Kompetisi:
Turnamen terdiri dari dua tahap. Tahap pertama adalah Babak Kualifikasi, yang terbagi menjadi turnamen distrik di tiga wilayah, yaitu West Java, Midden Java dan Oost Java. Tiga tim terbaik dari babak kualifikasi lolos ke Babak Final bersama dengan Persis Solo[3]. Setelah empat tim lolos, Babak Final menggunakan sistem round-robin, di mana setiap tim bertanding satu kali melawan tim lainnya. Tim dengan poin tertinggi pada akhir babak ini akan menjadi juara. Seluruh pertandingan Babak Final diselenggarakan di Solo sebagai tuan rumah utama.
Jadwal Kompetisi:
Babak Kualifikasi: 1937?-Awal 1938[4]
Babak Final: 7 Mei-6 Juni 1938.
Babak Kualifikasi:
Distrik West Java
Hasil
Pertandingan
[5]
1937
Persib Bandoeng 4-1 Persibo Buitenzorg
1938
Persib Bandoeng 1-1 VIJ Batavia
1938
Persib Bandoeng 7-0 PSIT Cheribon
1938 - Stadion Dadaha, Tasikmalaja
Persitas Tasikmalaja 5-1 Persib Bandoeng
26 Februari 1938
VIJ Batavia 5-2 Persitas Tasikmalaja
VIJ Batavia lolos ke Babak Final.
Distrik Midden Java
PSIBS Poerwokerto lolos ke Babak Final.
Distrik Oost Java
SVB/Persibaja Soerabaja lolos ke Babak Final.
Babak Final:
Klasemen Akhir[8]
Pos |
Tim |
M |
M |
S |
K |
SG |
P |
1 |
VIJ Batavia 🏆 |
3 |
2 |
1 |
0 |
9-3 |
5 |
2 |
Persibaja Soerabaja |
3 |
2 |
0 |
1 |
5-4 |
4 |
3 |
Persis Solo |
3 |
1 |
0 |
2 |
9-4 |
2 |
4 |
PSIBS Poerwokerto |
3 |
0 |
1 |
2 |
1-3 |
0 |
🏆 : Juara
Hasil Pertandingan
Voorwedstrijden
7 Mei 1938 - VIJ-veld, Batavia
VIJ Batavia 2-2 PSIBS Poerwokerto
? Mei 1938
SIVB Soerabaja (M)-(K) Persis Solo[9]
Stedenwedstrijden
3 Juni 1938 - Stadion Sriwedari, Solo
Persis Solo 8-1 PSIBS Poerwokerto
4 Juni 1938 - Stadion Sriwedari, Solo
PSIBS Poerwokerto 0-5 Persibaja Soerabaja
5 Juni 1938 - Stadion Sriwedari, Solo
VIJ Batavia 4-0 Persibaja Soerabaja
6 Juni 1938 - Stadion Sriwedari, Solo
Persis Solo 1-3 VIJ Batavia
Juara:
🏆 VIJ Batavia
Skuad Juara VIJ Batavia 1937-1938
[1] Berdasarkan dokumentasi yang berhasil dihimpun, tercatat ada empat tim yang lolos ke Babak Final PSSI Stedenwedstrijden 1937-1938, serta delapan tim yang terhenti di Babak Kualifikasi. Namun, jumlah keseluruhan peserta di babak kualifikasi tidak dapat dipastikan karena keterbatasan data historis yang tersedia.
[2] SIVB Soerabaja (Soerabajasche Indonesische Voetbalbond) berganti nama menjadi Persibaja Soerabaja (Perserikatan Sepak Raga Indonesia Soerabaja) pada bulan Mei 1938. Alasan pergantian nama ini adalah sebagai respons terhadap anjuran PSSI dalam kongres tahun 1938 yang mendorong setiap bond untuk mengganti nama yang berbau Belanda dengan nama berbahasa Indonesia. Selain itu, perubahan ini juga mencerminkan semangat nasionalisme dan upaya menanggalkan pengaruh kolonial dalam dunia sepak bola di Indonesia pada masa pra-kemerdekaan.
[3] Belum ditemukan sumber yang secara jelas menjelaskan bagaimana Persis Solo bisa lolos ke babak final. Mengingat format kompetisi yang sering digunakan pada masa itu, kemungkinan Persis Solo mencapai babak final melalui jalur play-off bagi peringkat kedua, seperti yang terjadi pada PSSI Stedenwedstrijden tahun 1933-1934, atau melalui jalur tuan rumah maupun undangan.
[4] Jadwal rinci babak kualifikasi tidak diketahui secara pasti. Namun, dapat dipastikan bahwa rangkaian kualifikasi telah berlangsung sejak tahun 1937 dan berlanjut hingga awal 1938. Hal ini diketahui dari adanya dokumentasi pertandingan di distrik Midden Java pada 13 November 1937, serta pertandingan di distrik West Java pada 26 Februari 1938, yang merupakan catatan pertandingan babak kualifikasi paling akhir yang berhasil terdokumentasi.
[5] Hasil pertandingan yang diketahui.
[6] Hasil pertandingan yang diketahui.
[7] Hasil pertandingan yang diketahui.
[8] Selisih gol untuk Persibaja Soerabaja dan Persis Solo tidak diketahui secara pasti karena tidak terdapat laporan skor pada pertandingan antara kedua tim pada pertandingan awal (voorwedstrijden) Babak Final. Satu-satunya informasi yang tersedia hanyalah laporan mengenai kemenangan Persibaja Soerabaja atas Persis Solo. Angka yang tercantum merupakan hasil perhitungan berdasarkan pertandingan lainnya.
[9] Pada pertandingan antara SIVB Soerabaja dan Persis Solo pada Mei 1938, klub asal Soerabaja tersebut masih menggunakan nama lamanya, SIVB Soerabaja, sebelum kemudian berganti nama menjadi Persibaja Soerabaja.